BELITUNGKU.COM - Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan dinilai bisa menjadi model ideal pengembangan minapolitan perikanan tangkap. PPN yang berada di Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung itu memastikan pengembangan hulu (produksi) dan hilir (pengolahan) terpadu karena berjarak dekat
"Pabrik pengolahan yang ada di sekitar areal PPN sejak dulu berdiri. Kawasan PPN sangat sesuai dengan konSep minapolitan yang sekarang dikembangkan KKP," kata Kepala PPN Tanjungpandan, Belitung, Sutardjo di Belitung, akhir pekan lalu.
"Pabrik pengolahan yang ada di sekitar areal PPN sejak dulu berdiri. Kawasan PPN sangat sesuai dengan konSep minapolitan yang sekarang dikembangkan KKP," kata Kepala PPN Tanjungpandan, Belitung, Sutardjo di Belitung, akhir pekan lalu.
Sutardjo menjelaskan, penyatuan pengembangan perikanan di kawasan PPN Tanjungpandan didukung pelaku hulu dan industri hilir. Selama ini, nelayan Belitung memanfaatkan kawasan perairan Bangka Belitung untuk menangkap ikan.
Hasil tangkapan langsung dijual ke pabrik-pabrik pengolahan yang dekat di kawasan PPN. Selain dijual kepabrik, nelayan juga menjual ke daerah sekitar seperti Bangka dan Palembang. "Kalau menjual ke daerah lain otomatis mereka (nelayan) memanfaatkan jasa pedagang perantara," ujar Sutardjo.
Dia mengatakan, di sektor hilir PPN Tanjungpandan yang akan segera berubah menjadi minapolitan perikanan tangkap, didukung 23 perusahaan. Perusahaan-perusahaan itu kini membangun pabrik pengolahan di sekitar kawasan PPN, sekaligus menjadi pedagang perantara antardaerah.
"Dari 23 perusahaan, ada yang langsung bergerak sebagai eksportir. Rata-rata mereka ekpor ikan olahan, meski ada juga ekspor ikan mentah," kata Sutardjo.
Lebih Mudah
Sementara itu, Direktur Pelabuhan Ditjen Perikanan Tangkap KKP Marwoto menegaskan, pihaknya sudah menetapkan PPN Tanjungpan-dan sebagai salah satu minapolitan perikanan tangkap. Kawasan itu dinilai lebih mudah dikembangkan mengingat sudah ada pelaku hulu dan hilir yang terpadu di kawasan yang sama.
"Tidak sulit seperti minapolitan tangkap di tempat lain karena harus meyakinkan pelaku hilir untuk bangun pabrik," kata Marwoto.
Dia menambahkan, alokasi anggaran APBN untk minapolitan tangkap di Belitung bisa ditingkatkan setiap tahun.
Marwoto menargetkan, produksi hulu dan pengolahan industri hilir di minapolitan Tanjungpandan bisa menjangkau pasar Ekspor dan pasar lokal.
Sementara itu. Direktur PT Green Gold Group Pamela Lau mengatakan, pabrik pengolahan rumput laut yang dibangun di kawasan itu pasti menampung produksi lokal. "Rumput laut sangat bagus ke depan/ sehingga kami mau berinvestasi di sini Kami datangkan investor dari Hong Kong," kata Pamela.
sumber: www.kkp.go.id
0 komentar:
Posting Komentar