4. Berani Keluarkan Kebijakan Radikal
Jokowi mengatakan seorang pemimpin juga harus berani mengeluarkan kebijakan radikal bagi perubahan yang lebih baik.
"Ya setiap kebijakan pasti ada risikonya, tapi kalau gak berani melakukan ya nggak usah jadi pemimpin. Masak mau enak-enak saja, yang nyeneng-nyenengin terus," cetus Jokowi usai rapat kajian pembatasan lalu lintas dengan metode pembatasan pelat nomor di Provinsi DKI Jakarta bersama Wadirlantas Polda AKBP Wahyono dan Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono, di gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (6/12/2012).
Jokowi mengatakan untuk mencegah adanya resistensi dari masyarakat terkait aturan ini, Pemprov DKI akan melakukan sosialisasi. Tujuan aturan ini agar masyarakat dapat beralih ke angkutan massal, selain untuk mengurai kemacetan.
"Oleh sebab itu, nanti disosialisasikan secara pelan-pelan, ada proses itu. Kemudian juga diterangkan bahwa kebijakan ini adalah mendorong masyarakat untuk masuk ke angkutan umum, massal. Juga mendorong masyarakat umum untuk hemat BBM, mendorong masyarakat untuk tidak konsumtif, mendorong masyarakat untuk cinta pada kota Jakarta," ucapnya.
Jokowi juga meyakini kegagalan aturan serupa di beberapa negara tidak akan terjadi di Jakarta. Asalkan, lanjut dia, kesiapan untuk menerapkan aturan ini dilakukan dengan matang.
sumber: http://news.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar