Cara mengatasinya harus dengan yang panjang-panjang juga. Panjang nasihatnya, panjang berobatnya, dan panjang kesabaran menunggu kesembuhannya. Panjang ceritanya, seperti cerita 10.
Cerita ini dialami oleh seorang lelaki yang pintar-pintar bodoh. Sebut saja namanya Kabayan. Kabayan yang satu ini memang punya masalah dengan urusan ranjang. Ia sering di-KO sang istri. Ibaratnya, Kabayan ini nafsu kuda tenaga kuya alias kura-kura.
Sudah berbulan minum jamu kuat, bukannya tambah kuat malah mulut jadi parait. Hasilnya, tetap saja tidak ada perkembangan yang signifikan. Ibarat main bulu tangkis, baru dua kali smash saja langsung tersungkur. Jangankan rubber set, bisa tamat setengah set saja sudah hampir tidak bisa ngangkat shutle kock.
Suatu hari, Kabayan berobat pada seorang tabib dari China. Ia terkenal sebagai seorang tabib yang ahli dalam mengatasi masalah-masalah ranjang. Jangankan urusan ranjang dalam arti kiasan, ranjang dalam arti sebenarnya pun ia jagonya.
Kebetulan, di samping tempat praktiknya, tabib itu merangkap sebagai tukang las. Setelah berbicara panjang lebar, akhirnya tabib itu berkesimpulan. Begini katanya,
”Tuan Kabayan ini kurang fit dan bugar. Badanya kurang segar. Makanya cara ampuh untuk mengatasi urusan ranjang, Tuan Kabayan harus rajin olahraga agar badan fit dan bugar !”
”Olahraga macam gimana, Bib ?” tanya Kabayan.
”Begini tuan Kabayan ! Agar badan fit dan bugar. Tuan harus lari sejauh 10 kilometer tiap hari. Jangan sampai berhenti. Coba kita lihat dalam satu minggu. Nanti kalau sudah selesai satu minggu, lapor lagi sama saya, hayah!”
Wah, kalau urusan lari sih gampang. Cetek katanya. Keesokan harinya, Kabayan mulai lari 10 kilometer. Awalnya sih capek, ngos-ngosan hampir kehabisan napas. Karena terdorong ingin mengatasi urusan ranjang dan tidak mau kalah set lagi sama istri, ia maju terus. Esok harinya, ia lari kembali sejauh 10 kilometer. Begitulah terus sampai genap satu minggu.
Nah, begitu genap satu minggu sesuai saran tabib, ia langsung laporan. Ia laporan melalui telpon dan tidak datang langsung ke tempat praktiknya.
”Apa kabar, Bib? Ini Kabayan.” jelas Kabayan.
”Oh, ya. Gimana tuan Kabayan? Apa sudah dicoba lari sepuluh kilometer setiap hari?”
”Tabib ini gimana, ya sudah atuh. Bukan cuma dicoba, melainkan sudah dilakukan.” jelas Kabayan.
”Bagus!” puji tabib. ”Sekarang tuan Kabayan datang ke tempat praktik saya. Kita lihat hasilnya, pasti sudah ada perubahan!”
Disuruh langsung datang ke tempat praktik tabib, Kabayan bingung bukan kepalang.
”Waduh gimana ya, Bib! Nggak bisa atuh kalau sekarang harus langsung datang ke tempat praktik tabib!”
”Kenapa? Ada apa, Tuan Kabayan?”
”Gimana saya bisa langsung ke tempat praktik atuh, Bib, kan sekarang saya ada di Cirebon!” jelas Kabayan dengan napas terengah-engah.
Rupanya, setiap hari Kabayan lari sejauh 10 kilometer mulai dari depan rumahnya di Bandung dan sekarang sudah hampir sampai di Cirebon.
Reff: anneahira.com
0 komentar:
Posting Komentar