JIKA sebagian kalangan menganggap bahwa cokelat merupakan obat penenang terbaik, memang itulah faktanya. Namun ternyata, di balik manisnya makanan yang banyak digemari hampir setiap kalangan itu memiliki risiko memperparah jerawat di wajah.
Cokelat yang sering menjadi primadona untuk memulihkan rasa stres ternyata dapat memperbanyak jumlah jerawat yang sedang diderita oleh seseorang. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa kedokteran di University of Miami School of Medicine, Samantha Blok, berhasil menemukan bahwa cokelat memiliki peran yang buruk bagi pertumbuhan jerawat di kulit.
Sebanyak sepuluh pria berusia 18 hingga 35 tahun ikut andil menjadi bagian eksperimen Blok. Mereka diminta memakan cokelat murni sebanyak tiga hingga empat ons. Setelah itu, mereka harus diet selama seminggu. Selama proses diet inilah ditemukan kondisi jerawat yang kian hari, kian memburuk.
Blok berkata awalnya para pria tersebut sudah memiliki jerawat di wajahnya dan pada hari ketiga jumlah bertambah hingga 13 buah jerawat. “Jumlah jerawat ini terus bertambah secara signifikan. Hingga pada akhir Minggu, jumlahnya menjadi 18 jerawat,” ungkapnya.
Penelitian ini pun diamini oleh Caroline Caperton MD MSPH, seorang peneliti senior dermatologi di University of Miami.
“Beberapa bahan dalam cokelat yang mungkin memperburuk jerawat, yakni kafein dan theobromine, yang dikenal sebagai penyumbat pori-pori,” katanya menjelaskan.
Sementara itu American Academy of Dermatology President Ronald L Moy MD, seorang profesor Dermatology of California, Los Angles, mengatakan bahwa penelitian tersebut belum bisa dijadikan sebuah landasan pasti agar orang-orang menjauhi cokelat. Alasannya, bagi sebagian orang kondisi semisal stres, cokelat sangat memberikan peran yang baik. Mengonsumsi cokelat sesuai porsi kebutuhan adalah cara tepat untuk tetap bersahabat dengan cokelat.
(SINDO//tty)
0 komentar:
Posting Komentar